Jumat, 05 Juli 2013

The S.I.G.I.T Tolak Tampil di Acara Musik Pagi, Apa Alasan nya ya?


Banyak artis atau musisi pendatang baru yang ingin mempromosikan hasil karya mereka melalui media televisi dan acara-acara musik yang digelar oleh beberapa stasiun televisi. Namun berbeda dengan salah satu band berikut, mereka malah menolak tawaran yang sudah diberikan. Ingin tahu alasan nya? Simak informasi nya di bawah ini.

 
 
Jakarta, C&R Digital - Setiap pagi beragam program musik menghiasi beberapa layar televisi untuk sekadar mempromosikan lagu terbaru atau eksistensi si artis itu sendiri. Namun tidak bagi grup band asal Bandung (Jawa Barat) The S.I.G.I.T, mereka tidak berminat untuk tampil di program musik yang tayang setiap pagi hari. Meski sudah sering tawaran itu menghinggapinya.

"Konsepnya masih belum sesuai dengan yang kita mau," ungkap Donar Armando Ekana, drummer The S.I.G.I.T kepada C&R Digital di Studio 8 RCTI, awal pekan ini.

"Ya gini lah kita pemain band sementara yang mereka sajikan itu musiknya minus one dan lipsync yang musisinya bertingkah seperti main musik. Itu kaya sirkus sih kalau buat kita. Jadi bukan kaya pemusik," lanjut Aditya Bagja Mulyana, basis The S.I.G.I.T.

Bagi mereka, saat manggung adalah saat dimana mereka sebagai pemain musik bisa berekspresi mengeluarkan energi yang mereka punya. Bukan hanya tampil untuk sekadar popularitas dan materi semata.

"Kalau konsepnya kaya gitu (minus one & lipsync), agak sedikit janggal buat kitanya. Lebih ke kepuasan sih," kata Donar.


Umur Tidak Lama, Seorang Bocah Hanya Inginkan Penggemar 1 Juta di Facebook

Karena telah divonis oleh dokter bahwa usia nya hanya sebentar, seorang bocah bernama Alexander Xan Musa hanya meminta satu permintaan terakhir yaitu ingin memiliki 1 juta penggemar di Facebook. Ibu nya pun berusaha agar dapat mewujudkan permintaan anak nya tersebut. Untuk selengkap nya simak informasi nya di bawah ini.




Anak berumur 6 tahun ini sepertinya tahu kalau umurnya tak akan panjang. Alexander Xan Musa, merupakan bocah yang tengah kritis karena penyakit akibat otak degenaratif dan ibunya sangat berharp bisa memenuhi keinginan terakhirnya dengan mendapatkan 1 juta penggemar di Facebook.
Xan yang tinggal di Pittsburgh, Pennsylvania, mengatakan bahwa ribuan pesan dari orang-orang di seluruh negeri di jejaring sosial ini membuatnya merasa lebih baik. Khususnya saat ia sedang berusaha bertahan dan menjalani berbagai perawatan medis di rumah sakit.

“Saya pikir saya bisa mendapatkan 1 juta penggemar. Saya sangat optimistis ingin sembuh,” ungkap Xan sambil tersenyum seperti dilansir dari Dailymail.

Sementara itu, sang ibum Jennifer pindah dari Louisiana ke Pittsburgh agar ia bisa mencari pengobatan yang lebih baik untuk Xan. Saat ini Xan dirawat di The Children's Hospital of Pittsburgh of UPMC. Walaupun hingga saat ini telah banyak dilakukan tindakan medis pada Xan, namun dokter belum menemukan penyakit sebenarnya yang menyerang bocah tersebut.

Dokter hanya mengetahui bahwa kondisi otak Xan kian memburuk, bahkan kini perlahan-lahan mulai mempengaruhi penglihatan dan gerakannya. Hati Jennifer semakin pilu ketika suatu hari ia melihat Xan sedang duduk di kursi roda dan berkata bahwa ia merasa otot-ototnya sangat sakit sepanjang waktu.

“Saya mencintainya dan saya akan memberikannya yang terbaik yang saya bisa, dengan semua yang saya miliki. Setiap menit yang saya miliki, saya akan memeluknya setiap tidur malam,” terangnya Jennifer sambil menangis.
Jennifer sangat mengapresiasi keinginan baik dari orang-orang dari seluruh dunia pada halaman

Facebook untuk Xan, yaitu: Fans Xan. Ia sering membaca ada pesan yang mengatakan: 'Xan, saya mencintaimu dan saya ingin menjadi temanmu'. Jennifer yakin pesan-pesan seperti ini bisa memberi semangat pada buah hatinya untuk bertempur melawan penyakitnya.

Halaman Facebook tersebut kini memiliki 158.197 penggemar. Jennifer sangat berharap ia memiliki cukup waktu untuk membuatnya Xan bahagia dengan memenuhi keinginannya memiliki 1 juta penggemar di Facebook.